SEMARANG - Debat ketiga Pilkada Jawa Tengah 2024 yang diselenggarakan di Muladi Dome Universitas Diponegoro, Rabu malam (20/11/2024), menjadi panggung adu visi dan gagasan bagi kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Dengan tema besar “Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan untuk Masyarakat yang Sejahtera dan Toleran”, Paslon 01 dan 02 memaparkan rencana ambisius mereka demi kemajuan Jawa Tengah.
Paslon 01: Pendidikan dan Ekonomi Berdaya Inklusif
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Menguat, Semua Merapat
|
Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi, pasangan calon nomor urut 01, menyoroti rendahnya angka partisipasi sekolah di Jawa Tengah, yang masih berada di angka 77, 8%. Mereka menargetkan peningkatan hingga 100?ngan mengoptimalkan sistem pendidikan inklusif dan pemberian akses pendidikan berkualitas ke seluruh pelosok provinsi.
“Kami tidak hanya ingin meningkatkan angka partisipasi pendidikan, tetapi juga memperpanjang harapan hidup warga Jawa Tengah hingga 75-79 tahun, dengan memperkuat layanan kesehatan, ” kata Andika.
Paslon ini juga berencana mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6% di tahun 2029, yang akan ditopang oleh pendidikan berbasis keterampilan dan kerja sama erat dengan sektor swasta.
“Dengan keterlibatan swasta, kami akan menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga pendidikan benar-benar menjadi jalan untuk kesejahteraan, ” ujar Andika.
Paslon 02: Pendidikan Pesantren dan Kesehatan Gratis Jadi Prioritas
Sementara itu, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, pasangan calon nomor urut 02, menyoroti pentingnya pendekatan berbasis empati dan nilai-nilai kemanusiaan dalam membangun provinsi yang sejahtera.
“Kami percaya, pendidikan tidak hanya soal angka tetapi rasa. Kami akan memastikan bahwa pesantren, sekolah agama, dan pendidikan umum di Jawa Tengah difasilitasi dengan baik. Kesejahteraan guru menjadi prioritas kami, ” ujar Luthfi.
Paslon 02 juga menawarkan program asuransi kesehatan gratis untuk warga miskin yang ditargetkan rampung pada tahun pertama kepemimpinan mereka. Sosialisasi pemeriksaan kesehatan, seperti Pap Smear, akan dimasifkan untuk mengurangi angka kematian akibat kanker serviks.
“Kami akan menekan angka stunting dan memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses kesehatan berkualitas, tanpa diskriminasi, ” tambah Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen.
Komitmen Bersama untuk Jawa Tengah yang Lebih Baik
Kedua paslon sepakat bahwa kesehatan dan pendidikan adalah fondasi utama bagi kesejahteraan masyarakat. Meski pendekatan mereka berbeda, keduanya memiliki kesamaan visi untuk membangun provinsi yang inklusif dan sejahtera.
Debat ini tidak hanya menjadi ajang adu gagasan, tetapi juga menjadi momen untuk menjawab keraguan masyarakat tentang kemampuan masing-masing pasangan calon dalam merealisasikan janji-janji besar mereka.
Beberapa tim panelis dalam Debat Pilkada Ketiga ini yang akan membedah visi-misi para calon: 1. Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D – Seorang Guru Besar di Universitas Jenderal Soedirman yang juga merupakan alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). 2. Prof. Dr. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag – Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. 3. Prof. Dr. Tri Marhaeni Pudji Astuti, M.Hum – Guru Besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang. 4. Prof. Dr. M. Mukhsin Jamil, M.Ag – Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. 5. Prof. Dr. Lita Tyesta Addy Listya Wardhani, S.H., M.Hum – Guru Besar di bidang Hukum dari Universitas Diponegoro Semarang. 6. Prof. Dr. Triyanto, M.Hum – Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 7. Prof. Dr. Alamsyah, S.S., M.Hum – Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang.
Editor: JIS Agung
Penulis: Lukman Hakim